Selasa, 31 Maret 2009

Cukuran

Salah satu problem yang saya hadapi dengan Razka selain ke dokter adalah cukur rambut. Barber Shop dari yang 20 ribu sampai 80 ribu perak telah saya sambangi, hasilnya.... tetap saja membuat Razka berontak, menjerit, serta nangis sesenggukan.

Sudah 6 bulan terakhir ini, rambut Razka bunda diamkan gondrong, habis bundanya trauma [lho kok?!!!] sih, bagaimana tidak, perjuangan berat membujuk dan mendiamkan Razka dari tangis, belum lagi berpuluh pasang mata yang memperhatikan kami, dipikir ada 'child abuse' :'(

Beberapa hari yang lalu, bunda nekat. Ketika Razka tidur, bunda potong sedikit, baru satu sisi eh Razka sudah gelisah dan 'alihan' ke posisi lain, tangannya juga asik menepis tangan bunda. Ya sudah lah sepertinya tidak akan berhasil nih.

Puncaknya adalah kemarin malam, setelah mencicil satu sisi, niatnya malam ini dipotong sedikit lagi rambut yang di sisi sebelahnya, tapi kelihatannya Razka tidur lebih pulas, oh... ya sudah, dengan berhati-hati dan tahan posisi, bunda mulai mencukur rambut Razka sedikit-sedikit, eh lama-lama malah jadi banyak dan.... taraa..... kelar juga meski gak rapi-rapi banget sih... heheheh yang penting rambut Razka gak gondrong jabris-jabris lagi.


Kalau sudah berani, kita ke barber shop buat ngerapiin ya.... :p

Tricycle


Hampir setiap sore, di depan rumah kami ramai dengan anak-anak yang mondar-mandir dengan sepedanya atau hanya sekedar berlarian. Setiap mendengar roda sepeda digowes atau tawa riang anak-anak, seketika Razka beranjak dari comfort zone-nya dan berlari ke pagar sambil berteriak kegirangan.... "haah... haah... hei..." memanggil anak-anak yang sliweran.

Biasanya saya berdiri agak sedikit jauh sambil memperhatikan ekspresi Razka, apalagi setiap melihat anak mengendarai sepeda, wajahnya langsung menyiratkan 'rasa ingin' yang sangat. "Ooocchhhh..... sabar ya nak, nanti kalau ada 'bonus' bunda belikan yach...." janji saya dalam hati.
Alhamdulillah seminggu yang lalu, kami ada rizki lebih, surprise... kring... kring... pulang dari site visit, ayah bawa sepeda roda tiga impian bunda [lho....?!!!] hehehe.... emang nih selalu kepikiran untuk membelikan sepeda roda tiga untuk Razka dengan model seperti sepeda waktu bunda kecil dulu.... eeeehhh.... akhirnya ayah nemu di Ps. Rumput. Terima kasih ayah....


Bangun pagi, Razka diperkenalkan dengan sepeda barunya dan... "waaahh.... waaaahhhh...." ujarnya kegirangan. Meski kakinya belum sampai di pedal sepeda, Razka berusaha menjalankan sepeda dengan menggoweskan kakinya ke lantai....
Sabar ya nak.... sebentar lagi pasti bisa deh :)

Cepat besar ya nak... we love you [always...]

Kamis, 19 Maret 2009

Ikut ke kantor Bunda


Selama masih belum ada pengasuh baru, Razka pulang pergi "sekolah" di rumah Oma, tapi 2 minggu yang lalu Opa sakit dan harus opname, jadi Oma nungguin di rumah sakit.

Jumat, tgl 6 Maret 2009 Razka terpaksa deh ikut bunda ke kantor, untung boss bunda sedang cuti, jadi bunda bisa agak santai. Pagi-pagi bunda merayu ayah untuk pinjam mobil Oom Adi, nganter ke kantor, tadinya sih mau naik kereta aja, tapi kok repot juga ya.... bekalnya Razka ngerewot euy....

Tiba di kantor Bunda, Razka bobo, untung ada sofa di ruang meeting kecil yang jarang terpakai, meski gak lama kemudian terbangun, mungkin karena suasananya beda ya....

Awalnya sih Razka mimblik-mimblik, setelah beberapa menit beradaptasi dengan lingkungan kerja bunda, Razka mulai asik dan menguasai medan, lari sana-sini, menjenguk semua selasar yang ada di kantor bunda, meja kerja teman-teman bunda juga disambangi, dan diperhatikan dengan seksama. Teman-teman bunda juga menyapanya, dan seperti biasa dibalas meski tetap hanya dengan sedikit senyum. Hihihihi "jutek boy".

Alhamdulillah bunda juga tetap bisa bekerja sambil sesekali menyuapi Razka dengan bekal yang bunda bawa, begitu juga minum susu dan air putih sesuai jadwal.

Jam makan siang, Razka mulai ngantuk dan rewel, sambil bunda pangku di kursi kerja bunda yang bisa goyang-goyang, Razka terlelap.

2 jam berlalu dengan aman, tiba-tiba ngerrr.... yup bangun deh, mulai mimblik-mimblik lagi... tapi akhirnya main dan lari-lari kesana-sini deh... Menjelang sore Razka sudah mulai bosan dan merengek-rengek minta pulang, untung gak lama kemudian ayah datang....

Sebelumnya foto-foto dulu sama teman-teman bunda... [Razka tetap 'ta-eks' :p]



Fuih lega....

Meski Razka termasuk tidak merepotkan tapi tetap aja kerepotan bunda jadi berlipat :)
Hmmmm masih harus pikir-pikir lagi untuk bawa Razka ke kantor. Nunggu kalau sudah 5 tahun aja ya nak....