Selasa, 21 September 2010

Dibuang aja

Pada suatu Sabtu sore, kebetulan kami tidak memiliki acara keluar. Seperti biasa kesempatan ini saya manfaatkan untuk beberes kamar. Dengan senang hati Razka turut membantu bundanya -apa malah ngerecokin ya?-. Satu persatu saya tumpuk rapi CD film yang berserakan, begitu juga handuk kecilnya Razka. Bon-bon belanja saya buang.

Tiba-tiba Razka menemukan plastik kresek yang terlipat rapi. "Bun, pastik ini dibuang ya" tanyanya meminta persetujuan saya. "Jangan nak, itu masih bersih. Taruh di belakang aja" saya memintanya membawa ke tempat plastik di belakang, agar suatu ketika plastik tersebut bisa digunakan Mbak Yanti sebagai alas sampah. "Bun, nih sudah ada muntah aku" ujar Razka tenang sambil menyodorkan plastik tadi yang ternyata diludahi terlebih dulu. Belum sempat komentar, plastik tersebut langsung ia buang ke tempat sampah.

Niat banget sih buang tuh plastik, sampai nemu aja akal agar plastik tersebut berada di tempat sampah. *Glek*

Kamis, 02 September 2010

Gak mau makan

Kasus "Gerakan Tutup Mulut" alias gak mau makan untuk anak usia batita memang bukan hal baru. Ini sudah menjadi problem utama para ibu. Bikin pusing, kalut, dan panik ibu-ibu. Masalah ini merupakan sasaran empuk para produsen untuk menciptakan varian produk suplemen anak. Saya termasuk salah satu korbannya. Paling tidak bisa sedikit meredakan kepanikan saya bila Razka, si 3 tahun yang wonderful ini melakukan aksi GTM. Lama kelamaan saya berpikir, ketergantungan terhadap suplemen juga tidak baik. Meski iming2nya terbuat dari bahan-bahan alami.

Saat ini saya sudah tidak lagi sering memaksa Razka untuk makan. Kalau memang dia sedang enggan, maka saya akan mendiamkannya sampai rasa lapar itu sendiri yang membimbingnya minta makan. Semoga saya tidak terdengar sebagai ibu sadis ya...

Apalagi sekarang, Razka sudah pinter menjawab. Jadi cara-cara memaksa bukan lagi suatu cara yang jitu. Seperti pagi ini, Oma tersayang menanyakan menu apa yang Razka inginkan. Jawabannya malah "aku gak mau maem oma... aku sudah gemuk". Oma pakai cara lain "ini bisa bikin kurus", eh kok dengan cepat dijawab lagi "aku gak mau kuus".

Phew.... oma speechless dan berlalu pergi...

Rabu, 01 September 2010

Sholat

Ini lagi upaya mencari perhatian yang 'menyebalkan' dari my lil Tiger. Sepertinya dia punya jiwa pengatur yang belum pada tempatnya. Lebih tepatnya keras kepala mungkin ya....

Orang yang di dekatnya harus ikut 'petunjuk' dan 'arahan'nya. Terutama saya, oma dan mas Raul. Hal yang paling sering dilarangnya apabila kami akan melakukan adalah makan, mandi, pipis, pupup, merem dan sholat.

Saya sering katakan bahwa hal-hal tersebut di atas tidak boleh dilarang, karena merupakan hak azasi seseorang *dia ngerti gak ya?*. Saya juga bilang Allah akan marah kalau kita gak sholat. eh dia malah bilang gini "Bunda jangan owat, bia dimaain Awoh". Grhhh kok membiarkan bundanya dimarahin Allah. Wong sholat aja dosa bundanya masih banyak. Gimana sih?

Kemarin pun demikian. Akhirnya agar bisa sholat dengan nyaman, saya ajak dia sholat juga. "Ayo kita sholat bareng aja". "Aku udah bun". Wah bangga saya... karena biasanya dia hanya mau sholat Jumat, karena ke masjid. "Kapan nak? kok bunda gak liat?". "Udah bun, aku udah penah" jawabnya yakin. Hah??? *garuk-garuk kepala*

--awas ya nak, kalau sudah besar gak boleh jawab seperti itu lho...--

Aku, Anak Macan

Gak tau kenapa, akhir-akhir ini Razka suka banget gigitin badan, tangan, kaki orang. Pertama-tama sih geli. Lama-lama kesel juga, sakiiitttt. Apalagi kalau dia curi-curi gigit, lha yang digigit kan selain sakit juga kaget.

Huh, sudah sampe ubun-ubun nih. Akhirnya saya tanya aja "Razka, kenapa sih suka gigit-gigit orang gitu" dan jawabnya "Aku kan anak acan, aku kuwang daging". Hah... film apalagi nih yang menginspirasinya. Terus dia ndusel-ndusel bundanya sambil mengeong "Kok anak macan mengeong?". "Kan maih ketil bunda..." dia beralasan. Jiaaahhh adaaa aja.

Sejak memproklamirkan diri sebagai Anak Macan, maka setiap minta tolong atau memanggil saya jadi "Bunda Acan", doooohhhh.... padahal beberapa bulan lalu dia bilang kalau dirinya adalah Ikan Baakuda [Ikan Baracuda]. Besok apalagi ya sebutannya????

Anyway, I love u, Lil Tiger. *always*

Selasa, 31 Agustus 2010

Takut pada apa?

Akhir pekan bersama Razka tuh sangat 'mengasikkan', badan dan raga saya seperti "berolahraga", kata yang tepat untuk menunjukkan betapa dinamisnya kebersamaan kami *nyengir*.

Mau tau kenapa saya sebut demikian? karena setiap waktu bersamanya saya perlu lari kesana-kesini, mandi, main petak umpet, kejar-kejaran, kuda-kudaan, uncang-uncang angger, sampe pake baju aja saya perlu ikutan loncat-loncat dan guling-guling menangkap kedua kakinya, doooohhhhh..... belum lagi ada aja celotehannya yang bikin emosi saya karu-karuan, tergelak, senyum simpul, terheran-heran bahkan sedikit naik pitam, phew....

Saya tau kok ini bukan hanya terjadi pada saya, tapi juga semua ibu yang punya anak batita hehehe cari temen ach...

Nah paragraf yang di atas itu bagian pembuka ke-seru-an kami ya... Sebenernya sih intinya adalah bagaimana saya memanfaatkan momen "bunda & anak" ini. Gak setiap waktu Razka enak diajak ngobrol, kalau lagi males atau gak tau jawabnya gimana, dia pasti melengos atau 'nylimur' bundanya dengan hal lain. Tapi di kala dia lagi mau diajak ngobrol ini saya berusaha mengulik apa yang dia rasakan. Salah satunya adalah rasa ingin tau saya akan reaksi sebenarnya kalau saya lagi 'bertanduk' *WTKdeh*

Bunda: mas Razka tuh takutnya sama apa sih?
Razka: emmm... aku atut ama anjing bunda, ama kucing gak, aku uka ayang-ayang...
Gini nih kalau lagi doyan ngomong, yang gak ditanya juga dikasih tau. Bundanya sih ngangguk-nangguk sok pengertian padahal penasaran setengah mati.
Bunda: selain binatang, apa lagi?
Razka: Guajaaahhh bunda *mulut menyot-menyot*
Grrhhhh sambil menahan geram karena belum dapat jawaban yang diinginkan.
Bunda: maksud bunda takut gak sih kalau bunda lagi marah? --gak sabar, akhirnya kasih clue--
Razka: Gak!
jawabannya pendek tapi ekspresinya itu loh... nggemesin
Bunda: Kalau bunda marah sambil melotot?
Razka: Gak bundaaa....
Bunda: masih maksa, Kalau bunda marah sambil melotot dan suara keras?
Razka: Gak
dijawab dengan pasti dan mata keryip-keryip
Bunda: Kalau ayah yang marah?
Razka: Gak uga... *nyengir mesem, mata menyipit* aku atut sama kecoak, tikus, hemto [hamster].
Jawaban ini seolah menegaskan bahwa Razka takut terhadap beberapa jenis binatang... heheheh iya iya gak tanya lagi deh....

Akhirnya saya nyerah, memang bukan berharap dia takut sama ortunya tapi saya bertanya karena saya berharap Razka menyadari bahwa ada kalanya bunda dan ayah bisa menjadi "monster" yang perlu 'ditakuti penuh respek'. Yang paling penting adalah bahwa jawaban Razka bisa menjadi lahan introspeksi saya. Syukur-syukur kalau dia jawab, bahwa dia takut sama Tuhan hehehe.... anak umur 3 tahun gitu loch....

Tapi sudahlah.... saya sebenernya juga tau kok kalau Razka punya cara sendiri untuk menunjukkan rasa hormat dan sayangnya terhadap kami, kedua orangtuanya. Mungkin juga Razka belum bisa jawab secara akurat, belum waktunya heheheh.... --inget... jangan peram tumbuh kembangnya--

*Amiin*

Rabu, 28 Juli 2010

Sleep in style

Ternyata mom and son ini memiliki gaya tidur yang sama di suatu waktu.
Captured by ayah yang belum tidur, pada malam 24 Juli 2010.
Bedanya yang satu tidur tenang, yang satu tidur mikir [u know which one is] :p

Look how cute they are..... ;p

Rabu, 14 Juli 2010

Happy Birthday

Yipppeeee......
My son --and my moon & star-- HAPPY BIRTHDAY dear.
May the star shines on your birthday
Just as you shine every day

Muach muach muaaaaaccchhhhh

Hmmm sudah bisa jawab kalau umurnya sekarang sudah "3" :D
Bunda gak tau mau tulis apa, tapi bunda yakin Razka tau begitu banyak doa dan upaya bunda terfokus untuk Razka.

Big hug and kisses.

-ayah & bunda-

Jumat, 25 Juni 2010

Toy Story, the friendship story

Saya jatuh cinta dengan cerita dan penokohan film besutan PIXAR ini sejak sekuel pertamanya. Sarat dengan pesan moral akan persahabatan, kasih sayang, berbagi, cinta dan long lasting supportive. What good movie!!!!

Ini yang ingin saya tularkan kepada Razka, sejak dini, dan kelak selalu melekat dan menemani setiap sesi perjalanan hidupmu nak.... Bagaimana pengalaman hidup bundamu ini telah mengajarkan banyak hal, meski mungkin orang lain melihat sosok bunda adalah seseorang yang sangat biasa dan belum sukses tapi bunda gak pernah putus asa untuk selalu menjadikan perjalanan hidup ini sebuah sekolah seumur hidup. Mengeruk informasi dan melihat pengalaman hidup orang lain sebagai pelajaran bagi diri sendiri. PENTING dan HARUS nak.

Ini sinopsis ceritanya, bunda unduh dari Kapanlagi.com dan sumber lainnya.

KapanLagi.com - Pemain: Tom Hanks, Tim Allen, Joan Cusack, Don Rickles, Wallace Shawn, John Ratzenberger, Estelle Harris, Ned Beatty, Michael Keaton, Jodi Benson
Di tahun 1995 lalu, Pixar Animation Studios mengajak kita untuk bertualang ke negeri mainan dengan munculnya TOY STORY yang memukau. Tak hanya soal animasinya saja yang top quality, para aktor kawakan seperti Tom Hanks dan Tim Allen pun dipercaya untuk mengisi suara film yang berhasil mengeruk keuntungan besar buat Pixar ini.
Empat tahun kemudian sekuel pun diluncurkan dan masih menggunakan Tom Hanks dan Tim Allen sebagai pengisi suara. Bagian kedua ini pun tak kalah suksesnya dari sisi penjualan. Film ini pun masih tetap mengusung tema petualangan koleksi mainan milik Andy yang digambarkan hidup layaknya manusia.
Kini berselang hampir sepuluh tahun dari bagian kedua, Pixar kembali mencoba mengulang dua sukses sebelumnya dengan menawarkan konsep yang masih tak jauh beda dengan dua bagian sebelumnya. Jeda sepuluh tahun membuat Pixar harus menyesuaikan alur cerita. Kini digambarkan Andy sang pemilik koleksi mainan termasuk Woody (Tom Hanks) sang koboi dan Buzz (Tim Allen) sang astronot akan masuk kuliah dan bermaksud menyumbangkan seluruh koleksi mainannya pada sebuah children day care (tempat penitipan anak). (kpl/roc)
Andy akan masuk kuliah sehingga mainannya, termasuk Woody (Tom Hanks) dan Buzz (Tim Allen), akan diletakkan di loteng. Sebelum mereka bisa diletakkan di loteng, mereka tanpa sengaja dibuang dan diambil oleh tukang sampah.Woddy dan teman-teman kemudian sampai ke sebuah pusat penitipan anak, disana lalu mereka harus mencoba bertahan hidup dari bermain-main. Lalu kecerobohan dari anak-anak pra-sekolah membuat Woody berpisah dengan teman-temannya.Woody berusaha untuk menyelamatkan teman-temannya dan menemukan diri mereka di rumah baru, tetapi problem muncul karena Buzz tiba-tiba rusak sewaktu berusaha melarikan diri. Woddy mencoba untuk me-reset Buzz, tetapi akhirnya malah membuat dia kembali ke versi spanyol.Read more: http://www.bloggerceria.com/2010/02/toy-story-3-sinopsis-trailer-film-toy.html#ixzz0rpPSJnK5

Dan ketika ada kesempatan cuti sehari karena ada suatu urusan, bunda ajak Razka ditemani Raul, Tante Na dan Oom Adi nonton film favorit ini di PIM1. beruntung Razka sudah pernah lihat 2 sekuel sebelumnya di video sehingga bunda tidak terlalu repot menceritakan dari awal ya nak, hehehehe.

Tokoh favorit Razka adalah Buzz Lightyear dengan kalimat jargonnya "to infinity and beyond...", kalau kata Razka "itipiti en beyon" xixixiiiii.... Buzz si robot space ranger ini memang selalu merasa sebagai seorang pahlawan yang akan melindungi angkasa dari tangan jahat kapten Zurk yang konon adalah ayahnya heheheh.... Buzz datang dalam kehidupan Andy dan sempat membuat Woody boneka koboy kesayangan Andy merasa tersisih. Meski akhirnya mereka menjadi sahabat sejati dan berjanji untuk selalu mendukung Andy, apapun yang terjadi.

Woody sendiri, adalah koboy yang berjiwa pemimpin dan setia kawan serta siap menghadapi segala tantangan demi sebuah kebersamaan. Dia telah menemani masa kecil Andy dan menjadi mainan kesayangan Andy, hingga Andy menjelang perguruan tinggi. Tapi apa daya, kebersamaan Woody selama ini dengan mainan lainnya telah membuatnya memilih jalan lain yaitu tetap bersama dengan kawan mainannya. Woody pun menyadari bahwa dia tidak dapat lagi bersama Andy selamanya. Woody merasa lebih berguna bila dapat menemani anak yang masih membutuhkan permainan seperti dirinya.

-No toys get left!!!!-

Jumat, 18 Juni 2010

Nobar: Oceans


Sabtu, 12 Juni lalu, bunda memenuhi janji mengajak Razka nonton film Oceans di XXI Plaza Senayan. Ini akan menjadi pengalaman pertama Razka nonton di bioskop, dengan film berdurasi 90 menit. Duh..... bundanya deg-deg an lho.... takut di pertengahan film nanti Razka minta keluar atau dia tidak nyaman dengan suasana bioskop yang gelap. Maklum Razka agak susah beradaptasi dengan lingkungan baru. Apalagi kami hanya berdua, tanpa ayah yang masih ikut seminar.

Masuk ruangan 10 menit sebelum acara dimulai, dag dig dug bunda dimulai, takut Razka keburu bosan. Filler film dan iklan yang ditayangkan serta satu kemasan popcorn dapat mengalihkannya dari rasa bosan. Tepat 12.45 film dimulai, DREEEENGGGG.... audio pembuka yang keras cukup mengejutkan. Duh.... bunda harus bisa menciptakan suasana menyenangkan nih, berusaha cerita ini itu agar perhatiannya tidak terfokus ke suara yang cukup memekakkan telinga dan membuat ruangan bergetar.

Debur ombak, pesona batu cadas serta seekor Iguana yang asik menyelam ternyata membuat Razka terpesona, apalagi diikuti atraksi ratusan lumba-lumba berakrobat di udara. Wow cantik nian.... Dari arah dasar laut ribuan ikan Sarden melenggok ke kanan ke kiri, berputar ke atas dan bawah, serta ratusan burung camar yang menukik bagai anak panah melesat tepat ke arah kerumunan ikan kecil berada. Subhanallah ini bukti bahwa Allah Maha Adil telah menjamin semua makhluk di alam semesta ini untuk mendapatkan rizkinya.

Bunda melirik ke arah Razka dengan sesekali menceritakan apa yang dilakukan makhluk dasar laut tersebut. Dia benar-benar takjub dan menanyakan setiap hal yang tidak diketahui bahkan komentarnya tak henti-henti. Beruntung di sebelah kami duduk seorang anak laki berusia sekitar 5 tahun yang cukup mahfum dengan nama-nama hewan tersebut. Sehingga setiap pertanyaan Razka yang tak bisa bunda jawab, dengan sukarela dijawab dengan lantang oleh --sebut saja-- si kakak di sebelah hehehe thanks kakak.

Film bergulir dan mulai masuk ke menit 60, Razka masih tekun memperhatikan setiap detik kemunculan fauna laut lainnya. Tidak saja menyorot kekayaan dan keindahan ikan-ikan kecil, namun kesabaran sang cameraman mampu merekam sisi lain dari hewan-hewan ini sehingga menampilkan angle-angle lucu dari polah tingkah para kepiting, udang, ubur-ubur, menjadikannya suguhan dokumenter yang humoris. Razka semakin terpesona ketika hadir sekawanan mamalia laut raksasa seperti paus biru, paus sperm, paus humpback dan paus orca, meski berbadan bongsor tapi paus-paus ini melenggang lembut dan anggun bak penari balet. Razka juga turut prihatin ketika sang orca melahap anjing laut kecil. "Bundaan edih, ayahan edih" maksudnya bunda dan ayahnya anjing laut sedih karena anaknya dimakan paus hitam oka --sebutan Razka untuk si Orca-- Meski menggambarkan tentang kekerasan hidup di dasar laut, namun dikemas dengan cara yang tidak vulgar. Benar-benar mengedukasi pemirsanya.

Selama film berlangsung, bunda pun terus menjaga "mood" Razka agar dapat menikmati jalannya cerita dengan baik. Alhamdulillah, Razka dapat melalui 90 menit tanpa keluhan maupun rengekan mengganggu lainnya. Seperti yang terjadi pada beberapa anak lain yang duduk di belakang kami. Meski diseling permintaan susu d*n*o* hangat, *teuteup buka gembolan berisi bekal termos dan botol susu* tapi tidak mengurangi keasikannya menyaksikan tayangan 90 menit ini.
Film ini tidak saja menyuguhkan kehidupan dasar laut namun juga bagaimana tangan kejam manusia dapat memusnahkan kehadiran hewan langka ini dari muka bumi. begitu juga memberikan kesadaran kepada manusia bagaimana sang predator dan mangsanya hidup berdampingan di dasar laut yang luas dan penuh misteri. Film ditutup dengan aksi sekawanan penyu betina mengarah ke pantai untuk bertelur. What a cute little turtle.

Hmm di usianya yang belum genap 3 tahun, maka pengalaman ini membuat bunda terharu sekaligus bangga. Jarang ada anak seusianya yang mau dan mampu dengan seksama menyaksikan film dokumenter. Terutama karena Razka sangat mengagumi makhluk ciptaan Allah ini. Diam-diam bunda berharap agar Razka tumbuh menjadi laki-laki yang tangguh, mencintai alam semesta, dan menghormati serta santun terhadap sesama. Semoga film ini akan menggugah Razka untuk terus mencintai dan menjaga kelestarian alam, juga terus menerus mengagungkan Sang Pencipta. Amiin.


Hingga hari ini Razka dengan bangga membagi cerita ini kepada siapa saja yang ditemuinya.


Senin, 10 Mei 2010

Smart Boy

Sejak kami bilang bahwa Razka sudah besar dan pintar, maka segala sesuatunya mau dikerjakan sendiri. Alhasil rumah berantakan karena ada bubuk susu berceceran, yoghurt tumpah di mana Razka makan, air tumpah ruah keluar kamar mandi.

But..... I really enjoy it: he did, he learned and he made it.
Apalagi melihat mimik lucunya sebagai pembenaran setiap saya gundah dengan "kotor" yang ditimbulkan "aku dah besa, aku pinte" *sambil nyengir, kepala miring dan mata menyipit*

Jadi ingat jargon iklan suatu produk pembersih "gak ada kotor, gak belajar" :)

Love you more and more babe.....

Rabu, 31 Maret 2010

Berani

Beberapa hari yang lalu ada Festival Balon Udara di Sentul City. Sebelum berangkat kami menceritakan kemana tujuan dan apa yang akan kami lihat di sana. Akhirnya sampailah pada perbincangan singkat antara bunda dan Razka.

Bunda: "Razka berani gak naik balon?"
Razka: "Bani, kan sama bunda"
Bunda: *thinking*

Singkat tapi PADAT :)

Konsep "Pencari Nafkah" dan "Gender"

Perkembangan kosa kata my terrific two [baca: Razka] ini sudah semakin beragam. Alhamdulillah kemampuan logikanya juga teriffic deh.

Seperti pagi lainnya, hari ini pun Razka merengek agar bundanya tidak ke kantor, ada saja alasan yang diutarakn untuk menahan langkah bunda. Tapi hari ini argumennya sedikit berbeda.
Razka: "Bunda angan kanto, di umah aja ama aku"
Bunda: "Wah terus gimana, yang ke kantor siapa? nanti bunda dicariin sama kantor bunda" *sok penting* :)
Razka: "yang kanto ayah doang"
Bunda: *GLEK*

Heheheh ternyata Razka sudah mengerti konsep pencari nafkah, bahwa tempat bunda itu di rumah dan ayah yang bekerja.

---***---
Lain lagi ketika mandi,
Bunda: "Nah Razka sudah selesai mandi, sekarang keluar dulu, gantian bunda yang mandi"
Razka: "Gak au, aku di ini aja, temenin bunda andi"
Bunda: "Heee anak laki-laki diluar dong...."
Razka: "Aaaahhhh aku kan anak cewek"
Bunda: "Lho emang tau cewek itu apa?"
Razka: "Cewek kan puan"
Bunda: "Memang Razka perempuan?"
Razka: "Aku laki-laki, kan ada buung beo" sebutan Razka untuk alat vitalnya
Bunda: "Kenapa tadi bilang anak cewek?"
Razka: "Kan aku mau ama bunda"
Bunda: *GUBRAK*
sementara ini speechless :p

Kamis, 18 Maret 2010

Catatan yang Efektif

Pasti artikel ini suatu saat akan bermanfaat buat Razka...

Tips Untuk Mencatat Efektif Bagi Anak
By: PS
Published Mar 10, 2010

Tips Untuk Mencatat Efektif Bagi Anak

Dalam proses belajar di dalam kelas, anak-anak harus memastikan bahwa mereka tidak ketinggalan informasi apapun dari guru. Mereka perlu mempunyai kemampuan khusus dalam mencatat agar pada saat test berlangsung, pertanyaan yang diberikan dapat dijawab dengan baik.

Berikut adalah tips yang bisa dibagikan kepada anak, agar mereka dapat mencatat lebih efektif:

Mendengarkan secara aktif
Tanyakan kepada diri sendiri, "Apa yang guru harapkan dari aku untuk belajar? Mengapa? Apa yang dia katakan? Bagaimana hal itu berhubungan dengan subjek? Apakah itu penting? Apakah itu sesuatu yang harus saya pastikan untuk ingat? " Mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini akan memudahkan untuk memisahkan apa yang penting dari apa yang tidak penting.

Mengamati aktif
Perhatikan petunjuk-petunjuk yang didapat dari guru dan bahan bacaan. Petunjuk dalam bahan bacaan dapat berupa judul, huruf tebal, huruf miring, gambar, grafik, dan diagram. Beberapa buku yang menguraikan bab yang berisi topik penting. Lihat pada bagian dan bab ringkasan. Catat kesimpulan penulis atau guru. Selain itu, perhatikan petujuk fisik dari guru. Setiap guru memiliki gaya yang unik, kita dapat menangkap poin penting dengan menjadi akrab dengan gaya itu. Aktifkan antena untuk ekspresi wajah, gerak tangan, gerakan tubuh dan saat guru menaikkan atau menurunkan suara. Perhatikan ketika ia mengulangi sebuah ide atau kata-kata, dan penuh perhatian pada apa yang ia menulis di papan tulis. Pastikan untuk selalu duduk di bagian depan - akan lebih mudah untuk menangkap petunjuk penting seperti itu.

Berpartisipasi
Jika tidak memahami sesuatu atau memiliki pertanyaan tentang hal itu, bertanyalah! Bergabung dalam diskusi. Beberapa orang menahan diri, mencemaskan pikiran orang lain. Survei menunjukkan bahwa orang-orang dalam audiens biasanya berpartisipasi. Lagi pula hal terburuk apa yang orang lain pikirkan - bahwa kita egois karena ingin mendapatkan pengetahuan baru?

Preview
Jika kita tahu apa yang akan dibahas oleh guru, preview materi dan mencari informasi sebanyak mungkin tentang materi itu sebelumnya. Memiliki beberapa pengetahuan akan membantu kita mengidentifikasi poin penting dalam proses pembelajaran. Kita juga akan mengetahui konsep-konsep yang tidak jelas, sehingga kita dapat mempersiapkan diri untuk mengajukan pertanyaan. Ketika kita mendengar sekilas informasi, kita akan lebih mudah untuk melihat bagaimana sesuatu informasi itu dalam gambaran besarnya. Preview adalah salah satu cara yang paling efektif untuk memahami dan menjamin kesuksesan.

Buatlah Auditory Visual
Catatan kita harus menjadi sesuatu yang pribadi dan bermakna, seperti halnya foto. Pernahkah kita memperhatikan bagaimana sebuah foto dari sebuah liburan atau acara penting lainnya membawa kenangan – sesuatu yang tak mungkin akan terlupakan? Ketika mengambil informasi, snap informasi dengan menambahkan asosiasi visual seperti simbol atau gambar. Dengan cara ini catatan yang jika ditinjau beberapa bulan kemudian, akan memudahkan kita untuk mengingat materi yang kita tahu bahwa materi itu penting dan siap untuk dipergunakan lagi sekarang.

Membuat Review itu Mudah
Bila membuat catatan, tulislah hanya pada satu sisi kertas. Gunakan satu lembar, bukan kertas dalam buku catatan. Setelah selesai mencatat, kita dapat meletakkan catatan itu di depan kita atau bisa juga digantung di dinding ketika akan kita review.
Akan lebih baik bila juga menyalin catatan penting ke dalam bentuk kartu-kartu, agar kita dapat bawa kemana-mana. Ketika berdiri dalam antrean, naik bus, atau menunggu untuk kelas untuk memulai.Jika anak menerapkan tips untuk mencatat ini, mereka akan lebih terorganisir dan lebih siap untuk menangani apa pun yang datang dengan cara mereka. Bahkan mereka akan memohon kepada gurunya, “Berilah kami test!”

Sumber: www.supercampblog.wordpress.com

Kamis, 04 Maret 2010

"Bunda jangan ke kantor"

Ini dia rengekan terbaru Razka setiap melihat bundanya sudah siap dengan baju kantor.
"Bunda mau andi ya?"
"Anti aju?"
"Aju apa?"
Tanya beruntun.

"Iya Razka bunda harus ke kantor, nanti sore kan pulang" jawab saya selembut mungkin.
Seketika itu tangisannya pecah. Ach.... menambah berat langkah ini. Doakan bunda ya nak.... doakan bunda....

Andai saja bunda bisa langsung menjawab permintaanmu.

"Aku gak sakit bunda..."

Mendadak kehadiran kami menjadi seperti sepasang monster bagi Razka di saat waktu minum obat.
Ada aja alasannya.... dan tiba-tiba pula Razka jadi super duper susah minum obat kalau lagi sakit. Padahal beberapa waktu lalu dia dengan sukarela minta obat bila dirasa badannya mulai gak enak. Kenapa ya???? sejumlah tandatanya berkecamuk di benak kami.

Maunya sih memang tidak mudah memberikan obat, tapi kalau sudah seminggu lebih masih saja batuk pilek ditambah panas tinggi, mana ada yang tega membiarkannya sakit seperti itu.
Segala upaya sugesti positif telah dilakukan tetap saja tutup mulut.
Terpaksa pakai cara terakhir, di'cangar' daripada diagnosa dokter bronchitis ini bertambah parah menjadi penumoni :'(

Kadang kami ingin tersenyum setiap Razka mengelak bahwa dia sakit maupun suhu tubuhnya panas. Misalkan ketika kami cek suhu tubuhnya, Razka berujar dengan tenang "gak usah pegangin, gak panas, cuma anget doang" atau dia berusaha menghibur kami "bunda, aku gak sakit". Duh kalau sudah begitu membuat emosi kami makin campur aduk mau tertawa, terharu dan sedih. Piye tho nak.....

Razka, we just want you to get well soon.
Be health and cheers ya nak....
We love you so so much.